Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pal Petani

Menggunakan Pal Petani agar selamat dan jauh dari gangguan macam-macam hama

Tanaman Padi Lebih Subur

Supaya padi yang ditanam bisa lebih subur, menggunakan Pal Petani agar selamat dan jauh dari gangguan macam-macam hama, maka disamping harus dikerjakan menurut cara-cara pertanian yang berpendidikan ilmu pengetahuan modern, namun ternyata banyak juga para petani yang memerlukan syarat-syarat dan kepercayaan warisan nenek moyang kita.

Di bawah ini kita turunkan Pal Petani yang asli dari leluhur kita, dengan harapan semoga membawa manfaat bagi mereka yang membutuhkannya. Serta akan kami kemukakan adalah supaya mereka yang akan melaksanakan syarat atau tata cara sebagaimana diterangkan dibawah ini, tidak menghamburkan uangnya, mengadakan selamatan dengan cara besar-besaran, tapi cukup amat sederhana dan diatur sehemat-hematnya saja.

Adapun Pal Petani ini disesuaikan dengan sifat dan tabiatnya tahun sebagai tertera dibawah :

Tahun Alip

Mulai menanam : Hari Jum'at
Sedekahnya : Nasi Liwet dengan pecel gurih
Do'anya : Arwah
Penyakitnya : Babeng
Luasnya : Jeruk gulung ditanam ditolaknya sawah

Tahun Ehe

Mulai menanam : Hari Rabu
Sedekahnya : Nasi Liwet, telur ayam dan sambel jahe
Do'anya : Kasah
Penyakitnya : Sundep
Kiasnya : Telepong kuda ditanam ditolaknya sawah

Tahun Jemawal

Mulai menanam : Hari Jum'at, mulai dari sudut tenggara akhirnya kebarst
Sedekahnya : Nasi Liwet dengan telur dadaran
Do'anya : Selamat
Penyakitnya : Hama Tikus dan atau burung
Kiasnya : Daun Kadalan dan daun Kedaja ditancapkan ditolaknya sawah

Tahun Je

Mulai menanam : Hari Jum'at, mulai sudut barat laut akhirnya ditengah-tengah
Sedekahnya : Nasi Puter (Tumpeng) dengan pecel ayam 
Do'anya : Selamat
Penyakitnya : Beluk atau gangguan dari babi hutan
Kiasnya : Nasi Buceng wadang (nasi tumpeng yang sudah layu) dengan terasi merah (semuanya itu serba sedikit) dibakar disudut sawah sambil melafalkan do'a ; 'Gunung Geni segoro wedang, singo moro singo mati, lebur luluh, ujare Sri Raja Iman'

Tahun Dal

Mulai menanam : Hari Rabu, mulai dari sudut barat daya
Sedekahnya : Nasi Liwet, pecelan ikan lele
Do'anya : Tolak balak
Penyakitnya : Lodoh 
Kiasnya : Abu dapur ditanam ditolaknya sawah

Tahun Be

Mulai menanam :
Sedekahnya : Nasi Liwet, pecelan lele dan kuluban
Do'anya : Qunut
Penyakitnya : Hama Balang (Bahasa Jawa ; walang) 
Kiasnya : Sedikit minyak babi atau minyak tanah dituang ditolaknya dawah, kemudian dilafalkan do'a; 'Tumenggung ojo mangan' ditempat itu juga orang membakar sedikit tanduk kerbau atau kambing sambil merafal;  'iki  panganen sekul tumpeng sundul langit'

Tahun Wawu

Mulai menanam : Hari Kamis, dimulai dari sudut tenggara
Sedekahnya : Nasi Liwet, pecel gurih, juadah pasar dan jenang beras, (semuanya serba sedikit) lalu disikat dengan lawe dan ditanam ditolaknya sawah
Do'anya : Tanpa do'a
Penyakitnya : Umunya selamat tidak ada gangguan
Kiasnya : Tanpa kias sesuatu apapun

Tahun Jemakir

Mulai menanam : Hari Jum'at, dimulai dari bagian tengah-tengah sawah
Sedekahnya : Nasi Liwet
Do'anya : Arwah
Penyakitnya : Apes
Kiasnya : Jeruk ditanam ditolaknya sawah

Selanjutnya untuk menanam tetanaman lainya orang dapat melihat Pal dibawah ini :

Hari Minggu

Baik untuk menanam ketan, jagung, kacang, kedelai dan lain sebagainya kecuali padi

Hari Senin

Baik untuk menanam pohon yang berbuah, misalnya mangga, nangka, jeruk, rambutan, jambu dan sebagainya

Hari Selasa

Baik untuk menanam kembang, misalnya mawar, kenanga, gading, cempaka, melati dan lain-lain sebagainya

Hari Rabu

Baik untuk menanam bambu, tebu dan lain yang mempunyai ros-rosan

Hari Kamis

Baik untuk menanam ubi jalar, labu, gambas, dan lain-lain tetanaman yang hidupnya menjalar

Hari Jum'at

Baik untuk menanam tetanaman yang akarnya dapat dimakan orang, misalnya ketela, ubi, kentang, dan sebagainya

Hari Sabtu

Umumnya hari ini dipandang sebagai hari untuk orang menjalankan semedi, maka kurang cocok untuk bercocok tanam

Pal untuk menanam cangkokan :

Untuk menanam cangkokan pohon buah maupun kembang, sebaiknya orang memilih hari dan pasaran berjumlah Neptu 12 atau, misalnya hati Rabu Legi, Selasa Pahing, Rabu Pahing, Minggu Pon, Kamis Wage, Senin Kliwon atau Kamis Kliwon.

Pal untuk menanam padi :

Setengahnya orang tani diwaktu menanam padinya memggunakan hitungan; Neptu hari dan pasaran kelahirannya sendiri di sesuaikan dengan Neptu hari dan pasaran permulaan menanam, kemudian kedua Neptu tadi dijumlahkan menjadi satu dihitung dengan :

1. Caruk
2. Beruk
3. Tumpuk

Jika kedua Neptu yang telah dikumpul tadi setelah diperhitungkan dengan hitungan tersebut jatuh pada Caruk berarti bahwa keluarnya padi sedikit, jika jatuh Beruk berarti agak lumayan dan jika jatuh Tumpuk berarti hasil padinya bagus.

Sebagai contoh :

Umpamanya seorang petani terlahir pada hari dan pasaran Senin Kliwon, yang dijumlah Neptunya 12. Maka memilih hari Senin Kliwon juga, untuk memulai menanam padinya, yang juga jumlah Neptunya 12. Maka 12 ditambah dengan 12 menjadi 24. Jumlah angka 24 itu kita bagi dengan 3 yang ternyata bisa habis, maka jatuh Tumpuk.

Jika yang dipilihnya hari lain yang setelah Neptunya hari dan pasaran kelahirannya sendiri dengan Neptunya hari dan pasaran mulai menanamnya dibagi dengan 3 masih terdapat sisa 1 maka ini jatuh pada Caruk yang berarti hasil yang akan diperolehnya hanya sedikit. Sedang jika terdapat sisa 2 maka jatuh pada Beruk yang berarti lumayan.

AmbaUpriyo
AmbaUpriyo Seorang yang biasa memiliki kesederhanaan

Post a Comment for "Pal Petani"