Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Poncosudo, Hitungan Primbon Jawa

Hari-hari yang harus dihindari dalam satu minggu setiap bulan
poncosudo-hitungan-primbon-jawa
Gambar : dokumentasi gambar

Hari-hari Terlarang Berdasarkan Satu Minggu dari Satu Bulan Jawa

Hari-hari yang harus dihindari dalam satu minggu setiap bulan, menggunakan poncosudo hitungan primbon jawa, tertera di bawah ini :

Minggu

  1. Tunggak tak bertunas, artinya; akan mendapat halangan (tunggak tanpo semi artinya; bakal keno alangan). Hindari!
  2. Laut Kebanjiran, tidak akan meluap, artinya; kuat kaya (segoro kebanjiran). Sangat baik.
  3. Sulit menabung karena ada saja halangannya artinya; anak tidak bisa rukun (lumbung gumuling artinya; anak ora iso rukun). Hindari!
  4. Aman aman saja, artinya; tidak ada yang istimewa (sedengan artinya; biasa utowo cukup). Baik!

Sabtu

  1. Tercerai berai (bakal pecah belah). Hindari!
  2. Habis hartanya (entek donyane). Hindari!
  3. Terpecah belah dengan orang tua (bakal pecah karo wong tuwa). Hindari!
  4. Tunggak bertunas artinya; bakal mendapat warisan (tunggak semi artinya; bakal oleh warisan). Sangat baik.

Jum’at

  1. Kebahagiaan besar (hardjo bungah). Sangat baik.
  2. Musibah besar (bakal kerubuhan gunung). Hindari!
  3. Jual rumah atau tali pocong (bakal adol omah utowo tali wangke). Hindari!
  4. Susah tidak ada habisnya (tidak sembuh-sembuh artinya; susah ora biso mari). Hindari!

Kemis

  1. Tidak sempat bersemi artinya; tidak punya  tetangga (pisang punggel utowo ora duwe tonggo). Hindari!
  2. Mudah terjadi percekcokan baik diantara keluarga maupun dengan tetangga (sumur sinaba utowo geger sajerone omah). Hindari!
  3. Ibarat pohon beringin yang berbuah lebat artinya; ayem tentrem, tenang dan damai (andong wohe ringin). Sangat baik.
  4. Putus tali persaudaraan artinya; habis hartanya (pedhot sedulurane utowo larut) Hindari!

Rabu

  1. Akan menjual harta karena rejeki seret (bakal dodol barang utowo cupet sandang pangane). Hindari!
  2. Terlindung beringin artinya; teduh, tenang dan damai (kayoman ringin). Baik sekali.
  3. Pengantennya pergi tidak berpamitan artinya! menjual rumah (mantene minggat utowo bakal adol omah). Hindari!
  4. Lunas hutangnya tapi habis habisan (lunas utange nangeng entek kabeh donyane). Hindari!

Selasa

  1. Sumber rejeki mengalir artinya; lancar (sumber mili utowo lumintu). Baik sekali.
  2. Mengalami kehilangan besar atau pecah dengan orang tua menantu (bakal kelangan gedhen utowo pecah karo besane). Hindari!
  3. Pergi tanpa pamitan (tinggal minggat utowo mutung). Hindari!
  4. Aman-aman saja, tidak ada yang istimewa (apik utowo biasa). Baik.

Senin

  1. Bertengkar dengan orang tua artinya mendapat tujuh macam kesusahan (geger karo wong tuwa utowo bakal tompo pitung susah). Hindari!
  2. Tabunganya tidak mudah meluap karena tempatnya besar artinya; kuat kaya (keluwihan lumbung maksudnya; lumbung adalah menyimpan hasil panen). Sangat baik.
  3. Mendapat malu (sinatriya kewirangan utowo minggat). Hindari!
  4. Aman-aman saja artinya; tidak ada yang istimewa (apik utowo biasa). Baik.

Penjelasan Tentang Hari-hari Terlarang

Hari-hari yang harus dihindari setiap minggunya.

Dianjurkan untuk dipergunakan atau diperbolehkan untuk hajat atau keperluan adalah yang di beri tanda warna hijau.

Hari-hari yang di beri tanda warna hijau bagaimana?

Begini penjelasannya, Saya berikan contoh hari Selasa :

Selasa
  1. Sumber rejeki mengalir artinya lancar (sumber mili utowo lumintu). Baik sekali!
  2. Mengalami kehilangan besar atau pecah dengan orang tua menantu (bakal kelangan gedhen utowo pecah karo besane) Hindari!
  3. Pergi tanpa berpamitan (tinggal minggat utowo mutung). Hindari!
  4. Aman-aman saja, tidak ada yang istimewa (apik utowo biasa). Baik!

Selasa tanggal 1 sampai tanggal 7 masuk selasa minggu ke 1, isinya; sumber rejeki mengalir artinya lancar (sumber mili utowo lumintu).

Hari Selasa yang pertama dalam satu Minggu baik sekali dan sangat dianjurkan untuk mengerjakan sesuatu, akan tetapi tidak boleh bertentangan dengan penjelasan 2, 3, 4 dan lainnya.

Selasa tanggal 8 sampai tanggal 14, masuk Selasa Minggu ke 2, isinya; bakal kelangan gedhen utowo pecah karo besane (akan kehilangan besar atau pecah dengan orang tua menantu). Sangat tidak baik, hindari hari Selasa masuk pada Selasa minggu ke 2.

Selasa tanggal 15 sampai tanggal 21, masuk Selasa minggu ke 3, isinya; ditinggal minggat utowo mutung (artinya; mendapat malu). Sangat tidak baik, hindari hari Selasa yang masuk selasa minggu ke 3.

Selasa tanggal 22 sampai tanggal 28, masuk selasa minggu ke 4, isinya; apik utowo biasa, (aman-aman saja artinya; tidak ada yang istimewa). Boleh dipakai tapi tidak dianjurkan, apabila terpaksa karena hari yang baik masih terlalu lama, maka alternatifnya adalah memakai hari selasa yang termasuk Selasa minggu ke 4 ini, tetapi sifatnya hanya sementara, dan bila sudah tiba pada pilihan hari yang lebih baik, maka sebaiknya di petri atau selamatan lagi.

Selamatan menurut primbon yang kita pelajari ini tidak ribet kok, karena yang terpenting adalah asal ada bubur merah tujuh piring, di setiap piring ditumpangi bubur putih masing masing 1 sendok, itu sudah cukup. Demikian penjelasan mengenai penjelasan 1 atau hari-hari yang harus dihindari dengan contoh hari Selasa, selanjutnya untuk hari Rabu dan seterusnya penjelasannya sama seperti contoh hari Selasa.

Catatan; Tanggal yang dimaksud di sini adalah tanggal Jawa, bukan tanggal umum bulan Januari sampai Desember.

Sedangkan cara melihatnya, di kalender umum, di bawah angka tanggal umum, ada 2 angka tanggal jawa, di bawah kiri dan di bawah kanan, nah yang kita ikuti adalah yang bawah kanan.

Biasanya kalau di kalender misalnya tanggal 5, maka di primbon kita tanggal 4, selalu demikian, selalu selisih 1 hari, kenapa demikian? Ini karena di kalender mengikuti pakem ASOPON, artinya A adalah tahun Alif, SO adalah hari Seloso (jawa), PON adalah pasaran PON, arti lengkapnya adalah: Tahun Alif, Tanggal 1 Suro jatuh pada hari Seloso Pon. Sedangkan di Primbon Jawa, menganut pakem ABOGE, artinya, Alif Rebo Wage, artinya; Lengkapnya adalah Tahun Alif, tanggal 1 Suro jatuh pada hari Rebo Wage.

Penjelasan Tentang Hari-hari Terlarang Berdasarkan Hitungan Poncosudo

Hari-hari terlarang khusus untuk membangun Rumah, Gedung atau Bangunan apapun (hari memulai pasang pondasi).

Hitungan Poncosudo (Petung utowo Etungan Poncosudo) :

Neptu Hari

Jum’at = 1
Sabtu = 2
Minggu = 3
Senin = 4
Selasa = 5
Rabu = 6
Kamis = 7

Neptu Pasaran

Kliwon = 1
Legi = 2
Paing = 3
Pon = 4
Wage = 5

Neptu hari dan pasaran ini khusus untuk hitungan Poncosudo. Tidak sama dengan neptu hari dan pasaran pada umumnya. Adapun isinya adalah 6 poin di bawah ini :

  1. Kala Tinantang artinya; Kala (congkrah utowo cekcok). Hindari!
  2. Demang Kanduruhan artinya; Lara utowo Sakit (mudah sakit). Hindari!
  3. Sanggar Waringin artinya; Tentrem (tentram atau damai). Baik sekali, sangat dianjurkan!
  4. Mantri Sinaraja artinya; Jangkep (lengkap atau genap). Baik sekali, sangat dianjurkan!
  5. Macan Ketawang artinya; Wibowo (di segani). Baik sekali, sangat dianjurkan!
  6. Nuju Pati artinya; Pati (mati atau maut). Hindari!

Misalnya, begini penjelasannya saya berikan contoh :

Minggu Kliwon

Minggu = 3
Kliwon = 1
3 + 1 = 4, jatuh pada hitungan poin nomor 4 artinya; Mantri Sinaraja, Baik, asalkan tanggal dan harinya tidak Tali Wangke dan lainnya.

Selasa Legi

Selasa = 5
Legi = 2
5 + 2 = 7, jatuh pada hitungan poin nomor 1 artinya; Kala Tinantang, Musibah atau cekcok. Hindari!

Urutan hitungan dari angka 1 sampai angka 6, kemudian kembali ke angka 1.

Hitungan atau Petung Poncosudo (bahasa jawa atau 'boso jowo' ada yang menyebutkan Etungan Rakam) digunakan untuk membangun rumah atau gedung dan bangunan apapun.

Catatan; Poin nomor 5, Macan Ketawang artinya; disegani, tidak cocok untuk Warung, Rumah Makan, Depot, Toko dan Usaha lain yang mengharapkan banyak pengunjung, karena calon pengunjung akan sungkan atau segan. Sangat cocok untuk Rumah. Demikian penjelasan dari acuan ke 2 ini, sebagai penyaring dalam memilih hari hari baik setelah melalui penyaringan pada acuan ke 1, selanjutnya kita akan menginjak pada penjelasan ke 3, yaitu mengenai tanggal terlarang.

Tanggal-tanggal Terlarang

Tanggal Raja Muka (baca; Rojo Muko)

1 : Dalam atau Njero
16 : Luar atau Njaba
2-3 : Luar atau Njaba
17-18 : Dalam atau Njero
4 :  Dalam atau Njero
19-20 : Luar atau Njaba
 5 : Sama-sama Selamat atau Sami Sugeng
 21 : Dalam atau Njero
6 : Dalam atau Njero
22 : Sama-sama Selamat atau Sami Sugeng
7 : Luar atau Njaba
23 : Dalam atau Njero
8,9.10 : Dalam atau Njero
24 : Luar atau Njaba
11,12 : Luar atau Njaba
25,26 : Dalam atau Njero
13 : Dalam atau Njero
27,28 : Luar atau Njaba
14 : Sama-sama Selamat atau Sami Sugeng
29 : Dalam atau Njero
15 : Dalam atau Njero
30 : Sama-sama Selamat atau Sami Sugeng

Penjelasan Tentang Tanggal-tanggal Terlarang

Untuk membangun rumah atau pasang pondasi, usahakan tanggalnya jatuh pada hitungan Luar atau Njaba, Sami Sugeng (sama sama selamat). Boleh digunakan apa bila terpaksa, itupun bila lingkungannya aman, dan juga harus cocok dengan Hitungan Poncosudo di atas, dan Hari hari yang tidak boleh dilanggar dalam tiap tiap minggunya.

Catatan; Bila jatuh pada hitungan Dalam atau Njero artinya; mudah kemalingan, Hindari!

Bila jatuh pada hitungan Luar atau Njaba ;  artinya, tidak mudah kemalingan. Baik sekali, sangat dianjurkan!

Bila jatuh pada hitungan Sami Sugeng (Sama-sama Selamat), artinya; apabila kemalingan tidak sampai banyak yang dicuri, malingnya selamat yang punya rumah juga selamat.

Demikian penjelasan tentang Tanggal-tanggal terlarang, dimana melalui penjelasan ini semakin sesuai untuk pilihan hari-hari yang baik, khususnya untuk hajat atau niat mulai membangun rumah atau bangunan lainnya.

Tali Wangke Sasi, Hari-hari Terlarang Setiap Bulannya

Tali Wangke atau Tali Pocong, Hari Terlarang setiap Bulan

Tgl. 12 Besar tali wangke Selasa Legi
Tgl. 1 Sura tali wangke Rabu Pahing
Tgl. 2 Sapar tali wangke Kemis Pon
Tgl. 3 Mulud tali wangke Jum’at Wage
Tgl. 4 Ba'da Mulud tali wangke Sabtu Kliwon
Tgl. 5 Jemawal tali wangke Senin Kliwon
Tgl. 6 Jemakir tali wangke Selasa Legi
Tgl. 7 Rejeb tali wangke Rabu Pahing
Tgl. 8 Ruwah tali wangke Kamis Pon
Tgl. 9 Pasa tali wangke Jum’at Wage
Tgl. 10 Sawal tali wangke Sabtu Kliwon
Tgl. 11 Sela tali wangke Senin Kliwon

Keberadaan atau Letaknya Naga Tahun dan Naga Jati Ngarang Setiap Bulannya

Naga Tahun

1. Besar berada di Utara
2. Sura berada di Utara
3. Sapar berada di Utara
4. Mulud berada di Timur
5. Ba'da Mulud berada di Timur
6. Jemawal berada di Timur
7. Jemakir berada di  Selatan
8. Rejeb berada di Selatan
9. Ruwah berada di Selatan
10. Pasa berada di Barat
11. Sawal berada di Barat
12. Sela berada di Barat

Naga Jati Ngarang

1. Besar berada di Utara
2. Sura berada di Timur
3. Sapar berada di Timur
4. Mulud berada di Timur
5. Ba'da Mulud berada di Selatan
6. Jemawal berada di Selatan
7. Jemakir berada di Selatan
8. Rejeb berada di Barat
9. Ruwah berada di Barat
10. Pasa berada di Barat
11. Sawal berada di Utara
12. Sela berada di Utara

Untuk boyongan atau pindahan rumah arahnya jangan sampai menyongsong (jawa; mapak) Naga Tahun dan Naga Jati Ngarang.

Banyak lagi larangan-larangan hari dina ala, dina atau hari Sangarnya Sasi, hari Na’asnya para Nabi, Na’asnya Tanggal, Sangarnya Tanggal, Bangas Padewan, hari Tali Wangke dan lainnya. Dengan metode atau cara yang kami uraikan kesemuannya itu, membuat sahabat tidak semakin kesulitan bagi yang masih awam dan terutama ingin mempelajari Primbon Jawa.

Belajar dengan metode lama seperti pujangga jaman dulu akan membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk bisa menguasai dan menerapkannya untuk diri sendiri, keluarga atau sahabat yang membutuhkannya.


Demikian, semoga semakin paham.

AmbaUpriyo
AmbaUpriyo Seorang yang biasa memiliki kesederhanaan

Post a Comment for "Poncosudo, Hitungan Primbon Jawa"